Kamis, 17 Oktober 2013

PROYEKSI


Berikut ini adalah materi pembelajaran mengenai Proyeksi,Sebagai salah satu bagian dari materi mata pelajaran Membaca gambar mudah-mudahan ini bisa bermanfaat….Salam SMK Bisa!!!

  1. Proyeksi Piktorial, Ortogonal dan Pandangan
        Proyeksi merupakan cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda ataupun pandangan suatu benda terhadap suatu bidang gambar. Proyeksi piktorial adalah cara penyajian suatu gambar tiga dimensi terhadap bidang dua dimensi. Sedangkan proyeksi ortogonal merupakan cara pemproyeksian yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Secara umum proyeksi dapat dilihat pada gambar 9.4. dibawah ini :

Gambar 9.4. Proyeksi
  1. Proyeksi Piktorial
    Untuk menampilkan gambar-gambar tiga dimensi pada sebuah bidang dua dimensi, dapat dilakukan dengan beberapa macam cara proyeksi sesuai dengan aturan menggambar. Beberapa macam cara proyeksi antara lain :
    1. Proyeksi piktorial isometri
    Untuk mengetahui apakah suatu gambar diproyeksikan dengan cara isometri atau untuk memproyeksikan gambar tiga dimensi pada bidang dengan proyeksi isometri, maka perlu diketahui ciri-ciri dan syarat-syarat untuk menampilkan suatau gambar dengan proyeksi isometri. Adapun ciri dan syarat proyeksi tersebut sebagai berikut :
    1). Ciri pada sumbu
    - Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30° terhadap garis mendatar.
    - Sudut antara sumbu satu dengan sumbu lainnya 120°.
    2). Ciri pada ukurannya
    Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan panjang benda yang digambarnya.
    Contoh :
Gambar 9.5. Proyeksi isometri
a). Penyajian Proyeksi Isometri
Penyajian gambar dengan proyeksi isometri dapat dilakukan dengan beberapa posisi (kedudukan), yaitu posisi normal, terbalik, dan horisontal.
  1. Proyeksi isometri dengan posisi normal
    Contoh :

Gambar 9.6. Proyeksi isometri dengan posisi normal
  1. Proyeksi isometri dengan posisi terbalik
Gambar 9.7. Proyeksi isometri dengan posisi terbalik
  1. Proyeksi isometri dengan posisi horisontal
    Contoh :

Gambar 9.8.Proyeksi isometri dengan posisi horisontal
  1. Proyeksi Dimetri
    Pada proyeksi dimetri terdapat beberapa ciri dan ketentuan yang perlu diketahui, ciri dan ketentuan tersebut antara lain :
    1. Ciri pada sumbu
      Pada sumbu x mempunyai sudut 10°, sedangkan pada sumbu y mempunyai sudut 40°.
    2. Ketentuan ukuran
      Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 : 1, dan skala pada sumbu y = 1 : 2, sedangkan pada sumbu z = 1 : 1
      Contoh :
 Gambar 9.9. Proyeksi dimetri
 Keterangan :
  • Ukuran pada sumbu x 40 mm
  • Ukuran gambar pada sumbu y digambar 1/2 nya, yaitu 20 mm
  • Ukuran pada sumbu z 40 mm
  1. Proyeksi miring
    Pada proyeksi miring, sumbu x berhimpit dengan garis horisontal/mendatar dan sumbu y mempunyai sudut 45° dengan garis mendatar. Skala pada proyeksi miring sama dengan skala pada proyeksi dimetri, yaitu skala pada sumbu x = 1 : 1, dan pada sumbu y = 1 : 2, sedangkan pada sumbu z = 1 : 1.
Contoh:

Gambar 9.10. Proyeksi miring
  1. Gambar Perspektif
    Dalam gambar teknik, gambar perspektif jarang dipakai. Gambar perspektif dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
    1. Perspektif dengan satu titik hilang
    2. Perspektif dengan dua titik hilang
    3. Perspektif dengan tiga titik hilang
Contoh :     TH (Titik Hilang)
Gambar 10.1. Perspektif dengan satu titik hilang 
2. Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi disebut proyektor. Selain proyektor tegak lurus terhadap bidang proyeksinya juga proyektor-proyektor tersebut sejajar satu sama lain. Contoh-contoh proyeksi ortogonal dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
  1. Proyeksi ortogonal dari sebuah titik
 Keterangan Gambar
Panah paling atas : Proyektor
Panah ditengah :Bidang proyeksi
Panah dibawah : Proyeksi
        Gambar 10.2.
Proyeksi ortogonal dari sebuah titik

  1. Proyeksi ortogonal dari sebuah garis
Gambar 10.3. Proyeksi ortogonal dari sebuah garis
  1. Proyeksi ortogonal dari sebuah bidang
    Gambar 10.4. Proyeksi ortogonal dari sebuah bidang
  1. Proyeksi ortogonal dari sebuah benda

    Gambar 10.5. Proyeksi ortogonal dari sebuah benda
3.Proyeksi Pandangan
Proyeksi Eropa dan Amerika
Proyeksi Eropa dan Amerika merupakan proyeksi yang digunakan untuk memproyeksikan pandangan dari sebuah gambar tiga dimensi terhadap bidang dua dimensi.
  1. Proyeksi Eropa
    Proyeksi Eropa disebut juga proyeksi sudut pertama, juga ada yang menyebutkan proyeksi kuadran I, perbedaan sebutan ini tergantung dari masing pengarang buku yang menjadi refrensi. Dapat dikatakan bahwa Proyeksi Eropa ini merupakan proyeksi yang letak bidangnya terbalik dengan arah pandangannya (lihat gambar 2.3).

 Keterangan :
P.A    = Pandangan Atas
P.Ki    = Pandangan Kiri
P.Ka= Pandangan Kanan
P.Ba = Pandangan Bawah
P.Be = Pandangan Belakang

Gambar 10.6. Proyeksi Eropa
  1. Proyeksi Amerika
    Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada yang menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyekasi Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah pandangannya (lihat gambar 2.4).
    Keterangan :
P.A    = Pandangan Atas
P.Ki    = Pandangan Kiri
P.Ka    = Pandangan Kanan
P.Ba     = Pandangan Bawah
P.Be     = Pandangan Belakang

Gambar 10.7. Proyeksi Amerika
  1. Pemilihan pandangan depan
        Pemilihan pandangan depan dari benda yang akan disajikan dalam gambar adalah sangat penting. Karena pandangan depan dapat langsung memberikan keterangan bentuk benda yang sebenarnya dan jumlah pandangan depan juga ditentukan oleh pandangan depan tersebut. Pandangan depan tidak selalu berarti bagian depan dari benda itu sendiri. Pandangan depan adalah bagian benda yang dapat memberikan cukup keterangan mengenai bentuk khas atau fungsinya.
    1. Perbandingan antara Proyeksi Eropa dan Proyeksi Amerika
    Keuntungan Proyeksi Amerika
    Diawal bab Proyeksi telah dijelaskan bahwa kedua proyeksi tersebut dapat sama-sama dipakai, sesuai dengan standar ISO.
    Negara Aamerika Serikat dan Jepang telah menentukan untuk memakai proyeksi Amerika. Hal ini didasarkan pada keuntungan dari cara ini disbanding dengan proyeksi Eropa, keuntungan-keuntungannya sebagai berikut:
    1. Dari gambar, bentuk benda dapat langsung dibayangkan. Dengan pandangan depan sebagai patokan dan bendanya muncul seperti aslinya.
    2. gambarnya mudah dibaca, karena hubungan anatara gambar yang satu dengan yang lain dekat. Tidak saja mudah dibaca, tetapi jarang terjadi salah pengertian.Cukup mudah lagi (terutama) pada benda-benda yang panjang, susunan pandangan depan dan pandangan samping mudah sekali dibaca.
    3. pandangan yang berhubungan diletakkan berdekatan, oleh karena itu mudah untuk memberi ukuran-ukurannya. Tidak mungkin terjadi salah pembacaan ukuran. Bagi teknisi (operator mesin) lebih sederhana.
    4. dengan proyeksi Amerika mudah memberi pandangan tambahan atau pandangan setempat.
  1. Simbol Proyeksi
Untuk membedakan proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika, perlu diberi lambang proyeksi. Dalam standar ISO (ISO/DIS 128), telah ditepkan bahwa cara kedua proyeksi boleh dipergunakan. Sedangkan untuk keseragaman ISO, gambar sebaiknya digambar menurut proyeksi Eropa (Kuadran I atau dikenal dengan proyeksi sudut pertama).
Dalam sebuah gambar tidak diperkenankan terdapat gambar dengan menggunakan kedua proyeksi secara bersamaan. Simbol proyeksi ditempatkan disisi kanan bawah kertas gambar. Simbol/lambang proyeksi tersebut adalah sebuah kerucut terpancung.
          Simbol Proyeksi Eropa                 Simbol Proyeksi Amerika
  1. Anak Panah
    Anak panah digunakan untuk menunjukkan batas ukuran dan tempat/posisi atau arah potongan, sedangkan angka ukuran ditempatkan di atas garis ukur atau disisi kiri garis ukur.
    Gambar 11.2. Anak panah
  1. Kesimpulan
  1. Proyeksi Piktorial
    1. Proyeksi piktorial terbagi menjadi 4 macam, yaitu isometri, dimetri, miring, dan perspektif.
    2. Proyeksi piktorial hanya digunakan pada gambar tiga dimensi untuk diproyeksikan pada bidang dua dimensi.
  2. Proyeksi Ortogonal
    Proyeksi ortogonal merupakan proyeksi suatu titik, garis, bidang, dan benda terhadap suatu bidang dengan garis proyektor yang tegak lurus terhadap bidang proyekstornya.
  3. Proyeksi Eropa
    1. Proyeksi Eropa hanya digunakan pada bidang dari suatu benda tiga dimensi agar memberikan informasi lebih detail
    2. Letak bidang yang diproyeksikan dengan proyeksi Eropa terbalik dengan arah pandangannya.
  4. Proyeksi Amerika
    1. Proyeksi Amerika hanya digunakan pada bidang dari suatu benda tiga dimensi agar memberikan informasi lebih detail.
    2. Letak bidang yang diproyeksikan dengan proyeksi Amerika sama dengan arah pandangannya.
Latihan-latihan
  1. Latihan soal uraian
    1. Secara umum, proyeksi ada berapa macam?
    2. Ada berapa macam proyeksi pictorial?
    3. Apa ciri-ciri pada proyeksi pictorial isometri?
    4. Ada berapa macam penyajian proyeksi pictorial isometri?sebutkan!
    5. Pada proyeksi pictorial miring, berapakah kemiringan sumbu x-nya?
    6. Apa yang dimaksud dengan proyeksi ortogonal?
    7. Apa yang dimaksud dengan proyeksi Eropa?
    8. Apa yang dimaksud dengan proyeksi Amerika?
    9. Apa saja yang mendasari dalam pemilihan pandangan depan?
    10. Apa perbedaan antara proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika?
    11. Gambarkan simbol proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika?
    12. Bagaimana perbandingan dalam menggambar anak panah?

PROYEKSI ISOMETRI


Menggambar dan Menginterpretasikan Sketsa – Wisnu Suryaputra, S.Pd.
Pengertian Proyeksi
Tampilan dalam bentuk 3 dimensi, memungkinkan kita dapat melihat secara detail ukuran dan bagian-bagian dari suatu susunan ataupun rangkaian dari suatu obyek kerja. Namun pemahaman suatu gambar tidak selamanya harus ditampilkan dalam bentuk 3D, namun didalam standarisasi ISO, lebih diutamakan suatu gambar berbentuk 2D yang disebut sebagai pandangan.
Proyeksi yang akan dibahas disini antara lain : proyeksi piktorial (proyeksi isometri, dimetri, miring dan perspektif) serta proyeksi Amerika dan Eropa.
Jenis Proyeksi Proyeksi Piktorial :
Proyeksi Isometri
Proyeksi isometri ialah suatu proyeksi yang mempunyai perbandingan panjang antara ketiga sumbunya, yaitu x : y : z adalah 1 : 1 : 1, sedangkan jarak antar sumbu membentuk sudut sebesar 120 derajat. Pada proyeksi ini ciri yang paling mendasar adalah besar sudut antara sumbu x dan y terhadap garis mendatar adalah 30 derajat.
Didalam proyeksi ini cara menampilkan penggambarannya meliputi 3 sajian tampilan yaitu proyeksi isometri normal, terbalik dan horisontal.
 Berikut kedudukan persumbuan dari proyeksi isometri :
kedudukan sumbu isometri normal
kedudukan sumbu isometri terbalik
kedudukan sumbu isometri horisontal
Kedudukan proyeksi isometri normal adalah kedudukan dimana besar sudut sumbu x dan y terhadap garis horisontal adalah 30 derajat, sedangkan sumbu z, tegak lurus membentuk sudut 90 derajat terhadap garis horisontal dengan nilai negatif.
Obyek dengan kedudukan isometri normal
Kedudukan proyeksi isometri terbalik adalah kedudukan dimana bentuk gambar dari proyeksi isometri normal diputar 180 derajat kearah kanan, sehingga kedudukan sumbu z, tegak lurus membentuk sudut 90 derajat terhadap garis horisontal dengan nilai positif.
Obyek dengan kedudukan isometri terbalik
Kedudukan proyeksi isometri horisontal adalah kedudukan dimana bentuk gambar dari proyeksi isometri normal diputar 270 derajat kearah kanan, sehingga kedudukan sumbu x dan y terhadap garis vertikal membentuk sudut 30 derajat, sedangkan kedudukan sumbu z, sejajar dengan garis horisontal kearah positif.
Obyek dengan kedudukan isometri horisontal